Rabu, 03 September 2014

Kista Ginjal

Kista Ginjal Kista ginjal merupakan kelainan yang disebabkan terbentuknya semacam kantung pada daerah ginjal dan terdapat pada kantung cairan tersebut. Kelainan ini mungkin saja berhubungan dengan penyakit serius, dan bisa mengakibatkan gangguan fungsi ginjal, sehingga tidak dapat diabaikan begitu saja. Untungnya, sebagian besar kista ginjal merupakan kelainan jinak sehingga penanganannya tidak terlalu rumit. Hanya sebagian kecil merupakan tanda adnaya masalah serius seperti keganasan pada ginjal. Penyebab dan gejala dari kista ginjal Belum didapatkan fakta yang memadai, bagaiman dapat terbentuk kista pada ginjal. Hanya saja diketahui bahwa kelainan ini biasanya terjadi pada orang yang sudah berumur. Biasanya terjadi pada orang tua yang berusia diatas 50 tahun. Selain usia, faktor risiko lain adalah pengidap darah tinggi. Kista kecil tidak mengakibatkan gejala atau tanda yang serius. Sehingga penderita tidak merasakannya sebagai masalah serius. Jika bertambah besar, maka dapat terjadi berbagai keluhan seperti nyeri tumpul pada daerah belakang atau sisi penderita. Pada bagian bagian atas perut juga bisa timbul nyeri. Jika memang merupakan masalah serius, gejala yang dapat terjadi diantaranya adalah : - Sering berkemih - Demam tinggi - Tekanan darah meningkat - Nyeri yang amat sangat pada bagian sisi ginjal yang terdapat kista, terkadang nyerinya terasa hingga ke bagian belakang. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat kelainan dari kista ginjal adalah : - Kista yang terinfeksi dapat mengakibatkan demam dan nyeri - Kista pecah dapat mengakibatkan nyeri yang amat sangat pada bagian samping atau belakang tubuh Diagnosis kista ginjal Untuk mengetahui kista ginjal, ada beberapa pemeriksaaan yang dapat dilakukan, diantaranya : - Pemeriksaan pencitraan, misalnya USG, CT Scan, MRI dengan pemeriksaan kista yang berada di ginjal dapat ditentukan, apakah tumor atau kista dan dapat ditentukan pula letaknya. - Pemeriksaan fungsi ginjal, untuk mengetahui apakah adanya kista mengganggua kesehatan di ginjal atau tidak. Jika ukuran kista tidak besar bukan merupakan gejala dari masalah yang serius. Dan tidak mengganggu kerja ginjal, maka belum perlu dilakukan tindakan pembedahan. Dokter akan mengajurkan pemeriksaaan berkala pada untuk mengetahui pembesaran yang terjadi , sehingga dapat dilakukan tindakan segera jika dirasa mulai mengganggu kondisi ginjal. Terkadang kista yang kecil akan menghilang dengan sendirinya. Bagaimana mengobati kista ginjal ? Untuk mengatasi masalah kista ginjal, terdapat beberapa jenis terapi. Jika kista berada daerah yang mudah dijangkau dari luar tubuh, dilakukan penususkan pada kista menggunakan jarum dari luar, langsung pada daerah tersebut. Biasanya menggunakan bantuan pencitraan untuk dapat menentukan lokasi kista yang tepat. Setelah mendapatkan lokasi kista yang tepat di ginjal, dilakukan pengeluaran cairan. Selanjutnya kista tersebut diisi dengan cairan alkohol untuk mencegah kekambuhan kembali dari kista ginjal. Meskipun telah dilakukan tindakan pengobatan dan pecegahan, prosedur pengeluaran cairan kista yang rentan mengalami muncul kembali. Tindakan pembedahan dilakukan untuk pengangkatan kista. Tindakan ini dapat dilakukan dengan prosedur minimal invasif, memasukkan alat kecil yang didalamnya terdapat kamera video, melalui sayatan kecil. Dengan kamera tersebut dapat dlihat letak kista, sehingga dapat dilakukan tindakan pengangkatan. Cara lain adalah dengan melakukan teknik operasi konversional dengan membuat sayatan kecil pada bagian sisi ginjal, selanjutnya dilakukan tindakan operasi untuk mengangkat kista ginjal. Posted in Kista Ginjal | Tagged kista, kista di ginjal, kista ginjal, kista pada ginjal, obat kista ginjal, penyakit ginjal, penyebab kista ginjal | Penyakit kista pada ginjal merupakan lesi yang terutama terlihat pada dewasa, ukurannya bervariasi, bisa multipel atau bilateral. Pemeriksaan ultrasonografi ginjal atau sidik CT abdomen sering dapat membedakan kista ginjal jinak dari lesi neoplastik, walaupun anteriogram mungkin diperlukan. Jika kita tidak yakin bahwa kelainan tersebut jinak, maka fungsi kista ditambah sistogram ginjal (foto sinar x dari kista yang berisi kontras( bisa dilakukan. Cairan kista diperiksa bagi adanya darah dan atau sitologi abnormal. Pada kasus yang meragukan, eskplorasi ginjal dengan inspeksi visual pada lesi dan pembuangan dinding kista untuk analisis histology mungkin merupakan satu-satunya cara untuk membuat diagnosis definitive. Penyakit kista pada ginjal biasanya terjadi karena kelainan bawaan, yang dikenal sebagai kasus penyakit kista ginjal (poly-cystic kidney disease/PKD). Biasanya gejalanya baru diketahui setelah penderita dewasa. Pembesaran kista tersebut dapat menganggu fungsi ginjal dan berakibat gagal ginjal. Gejala penyakit kista pada ginjal adalah : Perut terasa kembung akibat terjadinya pembesaran ginjal Urin keluar dalam jumlah yang banyak, karena ginjal tidak bisa lagi memekatnya Adanya gumpalan besar pada bagian kanan atau kiri panggul Pada penyakit ginjal polikistik diturunkan secara dominan autosomal, terbentuk penyakit kista pada ginjal yang semakin membesar yang berhubungan dengan kerusakan ginjal progresif. Penyakit ini dapat timbul nbersama dengan keluhan gagal ginjal kronis atau ditemykan saat skrinning keluarga pasien dengan penyakit serupa. Lebih jarang, penyakit ini timbul dengan keluhan massa abdomen, hipertensi atau rupture aneurisma Berry intracranial yang menyebabkan pendarahan subrakonoid. Gagal ginjal paling sering timbul pada usia setengah baya dan bisa menimbulkan mual, muntah, anoreksia, gatal, kelelahan, poliuria, dan sebagainya. Kista bisa berdarah sehingga menyebabkan hematuria, terinfeksi, atau terasa nyeri. Terdapat peningkatan insidensi penyakit jantung termasuk kelainan katup, hernia dan penyakit divertikular, Pravalensinya 0.1%. Jika pada keseharian kista tdak menimbulkan gejala apapun dalam melakukan aktivitas, penderita penyakit kista pada ginjal ini tidak perlu melakukan perawatan. Namun dokter menyuruh untuk melakukan tes pencitraan secara rutin untuk melihat apakah ukuran kistanya ini membesar. Terkadang kista ginjal akan menghilang dengan sendirinya. Untuk masalah kista yang menganggu, ada dua prosedur yang dapat dilakukan. Dokter akan melakukan pengeringan kista atau melakukan pengangkatan kista. Penyakit kista pada ginjal memang tidak berbahaya dan penyakit ini juga jarang terjadi yang berubah menjuadi kanker kista. Namun, jika seseorang telah mengetahui adanya kista ginjal dan seseorang tersebut tidak melakukan pengobatan malam membiarkan kista itu begitu saja maka akan terjadi hal-hal yang lebih buruk lagi diantaranya adalah : Infeksi pada kista, sehingga menyebabkan demam dan nyeri Kista yang pecah, sehingga menyebabkan nyeri yang sangat di punggung atau tubuh bagian samping lainnya. Kista Ginjal adalah adanya suatu rongga yang berdinding epitel dan berisi cairan atau material semisolid pada ginjal baik hanya pada satu ginjal maupun pada kedua ginjal, baik korteks maupun pada medulla. Beberapa faktor yang menjadi penyebab timbulnya kista pada ginjal, antara lain : - Genetik Penyakit kista ginjal bisa muncul karena adanya faktor keturunan. Kelainan genetik yang menyebabkan penyakit ini bersifat dominan atau resesif. Artinya bisa memiliki 1 gen dominan dari salah satu orang tuanya (autosomal dominant) atau 2 gen resesif dari kedua orang tuanya (autosomal resessive). Penderita yang memiliki gen resesif biasanya baru menunjukkan gejala pada masa dewasa. Penderita yang memiliki gen dominan biasanya menunjukkan penyakit yang berat pada masa kanak-kanak. - Usia Angka kejadian penyakit kista ginjal meningkat sesuai dengan usia, yaitu sekitar 20% pada usia di atas 40 tahun dan 30% pada usia 60 tahun, namun secara umum kista ginjal lebih banyak diderita pada usia 30-40 tahun. - Jenis Kelamin Penyakit kista ginjal ini sering ditemukan pada pria dibanding wanita. Ada beberapa gejala yang sering timbul pada penyakit kista ginjal, yaitu : 1. Nyeri Pinggang Nyeri pada daerah sekitar ginjal disebabkan oleh adanya infeksi kista, perdarahan ke dalam kista-kista, dan peregangan atau penekanan dari jaringan yang berserat disekitar ginjal dengan pertumbuhan kista. 2. Hipertensi Hipertensi terjadi karena adanya obstruksi atau iskemi segmental. Hal tersebut mengaktifkan hormon renin yang menyebabkan terjadinya vasokontriksi dan berakhir menjadi hipertensi 3. Sakit Kepala Sakit kepala yang berat disebabkan oleh aneurysms pembuluh-pembuluh darah yang menggelembung di tempat di dalam otak. Sakit kepala juga dapat disebabkan tekanan darah tinggi. 4. Infeksi Saluran Kencing Sama halnya dengan batu pada saluran kemih, kista ginjal juga menyebabkan timbulnya infeksi pada ginjal maupun saluran kencing. Gejala infeksi ini pada umumnya sama seperti demam, diikuti gangguan berkemih. Saat kencing terasa nyeri dan panas, kemudian sering kali merasa ingin kencing, akan tetapi kalau sudah berkemih biasanya tidak bisa lancar, terkadang juga bisa timbul kencing darah (hematuria). Infeksi menahun seperti ini yang dapat menyebabkan gagal ginjal. 5. Kelelahan Hal ini terjadi karena penurunan produksi hormon eritropoiten yang berperan dalam produksi sel darah merah sehingga terjadilah anemia, akibatnya orang yang menderita penyakit kista ginjal mudah sekali mengalami kelelahan. 6. Mual dan Anoreksia Rasa mual dan anoreksia muncul karena telah terjadi gangguan metabolisme protein dalam usus, selain itu meningkatnya ureum dalam darah menyebabkan terjadinya asidosis metabolik sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan asam lambung. 7. Penurunan atau Peningkatan Berat Badan Penurunan berat badan dapat terjadi karena rasa mual dan anoreksia sehingga intake nutrisi tidak adekuat. Selain itu penurunan fungsi ginjal. juga berdampak pada penumpukan cairan dalam tubuh dan bisa menyebabkan terjadinya oedem pada seluruh tubuh sehingga orang yang menderita kista ginjal juga dapat mengalami peningkatan berat badan. Posted in Kista Ginjal | Tagged angka kejadian kista ginjal di indonesia, askeb kista ginjal, ciri-ciri kista ginjal, definisi kista ginjal, etiologi kista ginjal, gambar kista ginjal, gejala kista ginjal, kista ginjal, kista ginjal adalah, kista ginjal pdf, kti kista ginjal, latar belakang kista ginjal, makalah kista ginjal, obat alami kista ginjal, obat herbal kista ginjal, obat kista ginjal alami, obat kista ginjal herbal, obat kista ginjal tradisional, obat tradisional kista ginjal, operasi kista ginjal, penanganan kista ginjal, pencegahan kista ginjal, pengertian kista ginjal, penyakit kista ginjal, penyebab kista ginjal | Leave a comment Pengobatan Herbal Kista Ginjal Posted by Kista Ginjal Kista Ginjal merupakan tumor jinak terbanyak di ginjal. Sebanyak 70 persen tidak memberikan keluhan. Angka kejadian meningkat sesuai usia. Sekitar 20 persen orang pada usia 40 tahun mempunyai kista dan 30 persen pada usia 60 tahun. Kista ginjal dapat tunggal ataupun multiple (banyak); baik di satu ginjal maupun kedua ginjal. Kista ginjal dibedakan beberapa bentuk. Yaitu, ginjal multikistik, polikistik, maupun soliter (tunggal). Cara Mengobati Kista Ginjal 1. Ramuan Pertama Bahan-Bahan : - 1 genggam batang jeruk nipis - 1 genggam daun benalu jeruk nipis - 7 lembar daun sendokan segar - 11 lembar daun pegagan dengan tangkainya - 1 biji rimpang temuputih sebesar telor itik Cara Pemakaian : - Cacah batang dan daun jeruk nipis - Kupas temu putih lalu di cuci dan di iris tipis - Kemudian semua bahan di rebus dengan 5 gelas air hingga tersisa 4 gelas - Setelah dingin, angkat dan saring - Lalu diminum 3 kali sehari - Masing-masing 2/3 gelas - Lakukan selama sebulan. 2. Ramuan Kedua Bahan-Bahan : - 1 genggam daun pegagan segar dengan tangkainya - 2 batang meniran (dengan akarnya) - 7 jengkal akar alang-alang (kulit arinya dibuang) - 1 biji rimpang temumangga sebesar telur itik Cara Pemakaian - Kupas temumangga, lalu di cuci dan diiris tipis - Rebus dengan bahan lain dalam 5 gelas air hingga mendidih dan tersisa 4 gelas - Setelah dingin, angkat dan saring - Kemudian diminum 3 kali sehari - Masing-masing 2/3 gelas - Lakukan selama sebulan Ginjal merupakan organ tubuh yang penting. Karena berfungsi untuk mengeluarkan sampah dan bahan racun dalam darah. Bila itu tidak dikeluarkan bisa berdampak pada kesehatan manusia. Tapi, ternyata bersama dengan bertambahnya usia, maka bisa saja timbul kista dalam ginjal. Kista merupakan suatu bentukan kantung berisi air yang terdapat dalam rongga dan atau organ tubuh manusia, salah satunya ginjal. Kista ginjal umumnya jinak, jarang yang sampai menjadi kanker. Kista biasanya baru diketahui saat melakukan pemeriksaan USG. Hal ini sering terjadi, karena kista ginjal jarang menimbulkan keluhan. Umumnya, kista ginjal tidak berbahaya. Jika tidak menimbulkan keluhan, maka kista ini biasanya berukuran kecil. Kalaupun berukuran besar, letaknya hanya di pinggir ginjal. Usahakan untuk memeriksakan ulang setiap 6 bulan sampai 1 tahun sekali. Fungsinya untuk melihat perkembangan kista tersebut. Bila sampai usia 40 tahun tidak ada pembesaran yang signifikan dari kista tersebut, biasanya ukurannya akan tetap seperti awalnya. Namun, bila sudah mulai menimbulkan keluhan, segera periksakan kembali ke dokter, tidak perlu menunggu sampai 6 bulan berikutnya. Gejala yang nampak biasanya tergantung gangguan yang disebabkan oleh kista. Berikut ini ada beberapa gangguan yang disebabkan oleh kista ginjal, yakni : 1. Gangguan karena pendesakan kista pada saluran kemih. Biasanya orang akan mengeluh pinggangnya sakit. Sama halnya dengan batu dalam saluran kemih 2. Timbulnya infeksi pada ginjal maupun saluran kencing. Gejala infeksi ini umumnya sama seperti demam diikuti gangguan berkemih. Saat kencing terasa nyeri dan panas. Lalu, seringkali merasa ingin kencing, tetapi jika sudah berkemih tidak bisa lancar. Terkadang juga sampai menimbulkan kencing darah 3. Ditemukan bentukan abnormal dalam kista trsbut. Hal ini biasanya terlihat saat dilakukan USG. Bentukan tersebut bisa semi solid (padat) akruh. Bentukan ini menunjukkan kemungkinan adanya keganasan. Karena itu perlu dilakukan pemeriksaan yanglebi lengkap, misalnya MRI scan Jika terdapat keluhan akibat gangguan tersebut, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter. Hal ini perlu pemeriksaan ulang untuk melihat progresifitas ginjal. Selain itu juga melihat apakah ada degenerasi maligna dalam kista. Tindakan baru dilakukan jika didapatkan gangguan fungsi ginjal dan atau keganasan 1. Tindakan awal yang dilakukan dengan menyedot (pungsi) cairan dalam kista. Caranya, jarum suntik diarahkan ke daerah ginjal yang terdapat kista. Karenanya, ini dilakukan dengan pengawasan USG 2. Cara kedua dilakukan pembakaran mukosa (lapisan kista) dengan skleroting agent. Maksudnya, agar lapisan kista tidak memproduksi cairan lagi. Bisa juga dengan cara bedah minimal invasif. Caranya dengan membuat lubang kecil di ginjal yang terdapat kista. Lalu, lapisan dalam kista dibakar dengan kauter suatu alat untuk membakar jaringan agar pendarahan berhenti. 3. Cara ketiga dengan nefrektomi (pengangkatan ginjal). Tapi ini adalah hal trakhir yang dilakukan. Operasi pengangkatan ginjal harus dilakukan bila ditemukan keganasan pada kista

Tidak ada komentar:

Posting Komentar